

- 21 Feb 2025 22.56 WIB
Terdapat 4 Artikel Artificial Intelligence
Perkembangan teknologi Internet of Things (IoT) menjanjikan solusi yang mengubah paradigma pertanian di Indonesia. Konsep Smart Farming atau pertanian pintar menjadi salah satu solusi yang mengandalkan teknologi canggih seperti big data, penyimpanan cloud, dan IoT. Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), konsep ini dapat menjadi solusi untuk memperbaiki produktivitas lahan pertanian yang semakin berkurang di Indonesia.
|
Sebagai upaya revolusi teknologi dalam sektor pertanian Indonesia, PT Inagro Cipta Nusantara telah menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan agriteknologi terkemuka, DataFarming. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia dengan memanfaatkan potensi besar yang ditawarkan oleh data satelit.
Indonesia, sebagai salah satu negara penghasil batu bara terbesar di dunia, telah mengalami pertumbuhan signifikan dalam sektor pertambangan dalam beberapa dekade terakhir. Dengan cadangan batu bara yang melimpah dan permintaan global yang terus meningkat, industri ini memainkan peran penting dalam perekonomian nasional. Proses pengolahan yang tidak efisien dapat mengakibatkan pemborosan biaya dan mempengaruhi daya saing perusahaan di pasar global. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penerapan teknologi smart mining menjadi semakin penting.
Kelelahan fisik dan mental yang berlebihan dapat berisiko tinggi menyebabkan kecelakaan kerja, penurunan produktivitas, hingga masalah kesehatan jangka panjang bagi para pekerja. Oleh karena itu, perusahaan perlu mencari solusi efektif untuk memantau dan mengatasi kelelahan di tempat kerja. Salah satu solusi teknologi terbaru yang menawarkan potensi besar untuk mengatasi masalah ini adalah sistem pemantauan kelelahan atau fatigue monitoring.
|
Kelompok mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) kembangkan sistem berbasis IoT untuk bantu petani organik pantau lahan tanaman hidroponik.
|
Produktivitas pertanian yang kian menurun membuat Wahono menciptakan drone, dengan harapan bisa mempermudah para petani dalam menghadapi revolusi industri 4.0
|
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terus berinovasi dalam bidang teknologi pertanian untuk mendukung modernisasi sektor tersebut. Salah satu inisiatif terbaru mereka adalah pengembangan sistem penyiraman tanaman otomatis berbasis Internet of Things (IoT), yang kini mulai diperkenalkan kepada para petani di Bantul, khususnya anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Mawar I di Ngentak, Bangunjiwo, Kasihan.
|
Petrokimia Gresik terus mengukuhkan perannya dalam meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT) melalui program Smart Precision Farming. Pada tahun 2023, program ini mencapai kemajuan signifikan dengan pengembangan pupuk berteknologi nano, menjadi produk pertama yang dikembangkan di Indonesia. Pupuk ini dirancang untuk optimal diserap tanaman, menggabungkan teknologi nano untuk meningkatkan efisiensi pertanian.
|
PTPN Group mengimplementasikan teknologi digital bernama Digital Farming untuk membantu mengelola perkebunan, terutama kelapa sawit dan karet. Implementasi ini dilakuka untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja di kebun dan pabrik.
Dalam dunia pertanian, keberadaan hama merupakan salah satu ancaman paling signifikan yang dapat mengakibatkan penurunan hasil panen secara drastis. Petani di seluruh dunia telah berjuang selama berabad-abad untuk mengatasi masalah ini, menggunakan berbagai metode, mulai dari teknik tradisional hingga bahan kimia. Namun, dengan kemajuan teknologi, terutama dalam bidang Internet of Things (IoT), pendekatan pengendalian hama telah mengalami transformasi yang luar biasa.
Keamanan siber menjadi prioritas utama di era digital, baik bagi individu maupun organisasi. Ancaman serangan siber dapat berdampak serius, termasuk kerugian finansial, rusaknya reputasi, dan kebocoran data pribadi atau perusahaan. Meskipun teknologi keamanan terus berkembang, banyak orang masih melakukan kesalahan yang membuka peluang bagi penyerang.
|
Para petani di Kecamatan Kejobong baru-baru ini diperkenalkan dengan sistem pertanian modern yang memanfaatkan teknologi Internet of Things atau IoT, yang memiliki fokus utama pada penerapan irigasi tetes (drip irrigation).