

- 21 Feb 2025 22.56 WIB
Terdapat 4 Artikel Aplikasi Artificial Intelligence
Prosedur dan persyaratan keamanan data dikategorikan ke dalam empat kelompok, atau yang dikenal dengan "The Four A's", yaitu Access, Audit, Authentication, dan Authorization. Selain itu, Entitlement juga seringkali diikutsertakan untuk mendukung kepatuhan terhadap regulasi data yang efektif.
Dalam dunia yang semakin terhubung ini, data merupakan aset yang sangat berharga bagi setiap perusahaan. Oleh karena itu, melindungi data perusahaan dari ancaman kehilangan atau pencurian data menjadi sangat penting. Salah satu langkah yang paling efektif untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan kebijakan Data Loss Prevention (DLP).
Kita hidup di masa ketika data bukan lagi sekadar aset tambahan, melainkan bahan bakar utama ekonomi digital. Setiap aktivitas daring, mulai dari klik dan pencarian hingga pola konsumsi harian, diamati, dicatat, dan dianalisis. Semua ini membuka peluang luar biasa bagi organisasi untuk memahami pasar, merumuskan strategi, hingga memprediksi perilaku konsumen. Namun di tengah euforia ini, muncul pertanyaan besar tentang etika, privasi, dan tanggung jawab.
Ketika kita berbicara tentang pengelolaan data, sering kali muncul pertanyaan seperti, "Bagaimana cara kita memastikan data kita selalu berkualitas?" atau "Bagaimana kita mengelola data dengan aman di tengah perubahan teknologi yang pesat?" Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini terletak pada penerapan kerangka kerja yang terstruktur, seperti yang dijelaskan dalam Data Management Body of Knowledge (DMBOK) dari DAMA International.
Ketika membicarakan data governance, yang sering terlintas adalah bayangan tentang regulasi yang rumit, dokumen berlembar-lembar, atau diskusi teknis yang mendalam di ruang rapat. Namun, di balik semua itu, ada sebuah pendekatan strategis yang sebenarnya sangat mendasar dalam pengelolaan aset informasi di sebuah organisasi. Lebih dari sekadar kepatuhan, data governance adalah fondasi yang menopang keandalan keputusan bisnis di era digital.
Di era digital ini, data telah menjadi salah satu aset paling berharga bagi organisasi. Keberhasilan bisnis sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk mengelola, menganalisis, dan memanfaatkan data secara efektif. Untuk mencapai hal ini, organisasi perlu mengadopsi pendekatan berorientasi data yang didukung oleh kerangka kerja data governance yang solid. Namun, implementasi data governance bukan tanpa tantangan. Tulisan ini akan mengeksplorasi tantangan utama dalam implementasi data governance serta solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasinya.
Data governance adalah fondasi penting dalam pengelolaan data organisasi. Konsep ini mencakup proses, kebijakan, standar, dan kontrol yang bertujuan untuk memastikan data dikelola dengan baik, berkualitas tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan bisnis dan regulasi. Di dalam kerangka kerja data governance, terdapat peran kunci yang tidak dapat diabaikan, yaitu data stewardship. Artikel ini akan mengulas secara mendalam peran data steward, tanggung jawabnya, serta dampaknya terhadap kualitas data dalam organisasi.
Di era digital yang terus berkembang, data telah menjadi salah satu aset paling berharga bagi organisasi. Dari perusahaan teknologi raksasa hingga institusi pemerintahan, setiap organisasi berlomba-lomba memanfaatkan data untuk menciptakan nilai tambah. Tapi mari kita jujur, data yang tidak dikelola dengan baik itu seperti perpustakaan tanpa katalog. Banyak informasi di dalamnya, tetapi sulit untuk menemukan apa yang benar-benar dibutuhkan.
Data governance merupakan kerangka kerja yang bertujuan untuk memastikan bahwa data dalam suatu organisasi dikelola dengan baik, dapat diandalkan, aman, dan sesuai dengan kebijakan serta regulasi yang berlaku. Dalam implementasinya, organisasi perlu mengevaluasi keberhasilan data governance untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan strategis tercapai. Evaluasi ini dilakukan dengan menggunakan metrik dan indikator kinerja (Key Performance Indicators, KPIs) yang relevan.
Dalam era digital yang semakin maju, data telah menjadi aset yang paling berharga bagi organisasi. Data digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan, meningkatkan efisiensi operasional, dan menciptakan nilai bisnis baru. Namun, penggunaan data juga membawa tantangan yang signifikan, seperti risiko pelanggaran keamanan, ketidakpatuhan terhadap peraturan, dan perlindungan data pribadi yang tidak memadai. Untuk menghadapi tantangan ini, organisasi membutuhkan kerangka kerja yang kokoh untuk mengelola data dengan baik. Data governance (tata kelola data) adalah solusi yang dapat membantu organisasi mengelola risiko dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.
Di era digital yang serba cepat ini, data bukan lagi sekadar hasil sampingan dari aktivitas bisnis, melainkan telah menjadi aset strategis yang menentukan arah dan keberhasilan organisasi. Seiring dengan berkembangnya teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), cloud computing, dan analitik canggih, kemampuan suatu organisasi dalam mengelola data secara efektif menjadi faktor pembeda antara yang unggul dan yang tertinggal. Namun, pertanyaan mendasarnya adalah: apakah data yang dikumpulkan benar-benar dikelola dengan baik, akurat, aman, dan siap digunakan untuk mendukung keputusan penting?
Tantangan pengelolaan data tidak hanya menyangkut aspek teknis, tetapi juga menyentuh dimensi tata kelola, etika, keamanan, dan kualitas. Untuk menjawab tantangan tersebut, muncul kebutuhan akan panduan, kerangka kerja, dan komunitas profesional yang dapat menjadi rujukan bersama. Salah satu organisasi yang telah secara konsisten menjawab kebutuhan ini di tingkat global adalah DAMA International. Artikel ini akan mengajak Anda mengenal lebih jauh apa itu DAMA, bagaimana peran dan misinya, serta mengapa keberadaannya menjadi semakin relevan di tengah ledakan data saat ini.
Di era digital yang semakin kompleks, data telah menjadi salah satu aset paling strategis bagi organisasi. Namun, tanpa pendekatan manajemen yang tepat, data berisiko menjadi sumber ketidakefisienan, kerugian, bahkan pelanggaran regulasi. Untuk menjawab tantangan tersebut, DAMA International merumuskan DMBOK (Data Management Body of Knowledge), sebuah kerangka kerja yang menjadi acuan global dalam membangun praktik manajemen data yang terstandarisasi, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Artikel ini akan membahas apa itu DMBOK, sejarah dan perkembangannya, serta bagaimana panduan ini digunakan oleh organisasi di seluruh dunia.